Selasa, 07 Juli 2015

permasalahan karir jenjang pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pembangunan telah dilaksanakan dalam segenap aspek kehidupan Bangsa Indonesia, namun keadaaan ketenagakerjaan di Indonesia pada saat ini tidaklah menggembirakan. Hal itu menandakan kemampuan pasar kerja untuk menyerap  tenaga kerja rata-rata sangatlah kecil, sebagai akibatnya terjadilah penumpukan tenaga kerja, dimana-mana gejala pengangguran  semakin  nyata, hal itu menyebabkan timbulnya kegelisahan dikalangan anak-anak muda yang sebenarnya  sudah memasuki masa usia produktif.
Melihat hal tersebut, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu memberikan bimbingan dan pelatihan  guna menyiapkan  anak didiknya untuk dapat menjadi  anggota masyarakat  yang mampu dan bertanggung  jawab. Di samping menjadi  anggota yang aktif dan  tenaga  kerja yang tangguh. Anak didik memandang  sekolah  sebagai  tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang  tua memandang  sekolah sebagai  tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi  sosok yang  trampil  dan mampu sehingga  siap memasuki tenaga kerja yang trampil, pemerintah berharap  agar sekolah mampu mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga negara yang cakap.
Dalam usaha menyiapkan siswa agar dapat memenuhi harapan orang tua, masyarakat  dan pemerintah mempersiapkan siswa agar dapat menjadi anggota masyarakat yang mempunyai ketrampilan sehingga merupakan tenaga kerja yang terampil maka sekolah mengusahakan  suatu usaha yang nyata untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling yang dimaksud adalah bimbingan dan konseling karir yang merupakan aspek dari bimbingan dan konseling. Dengan Bimbingan dan konseling karir ini diharapkan peserta didik dapat mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa saja yang dituntut dalam pekerjaan. Dengan bimbingan konseling karir juga diharapkan dapat menghindarkan dan mencegahkan peserta didik dari berbagai permasalahan karir. Permasalahan karir itu dapat saja terjadi kapan saja, baik pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja jenis permasalahan karir di jenjang SD ?
2.      Apa saja jenis permasalahan karir di jenjang SMP ?
3.      Apa saja jenis permasalahan karir di jenjang SMA ?
4.      Apa saja jenis permasalahan karir di jenjang SMK ?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui jenis permasalahan karir di SD
2.      Untuk mengetahui jenis permasalahan karir di SMP
3.      Untuk mengetahui jenis permasalahan karir di SMA
4.      Untuk mengetahui jenis permasalahan karir di SMK










BAB II
PEMBAHASAN

A.    JENIS PERMASALAHAN KARIR DI SD

Pada tahap fantasi (masa SD) anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Mereka juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara rasional dan obyektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas, yang sifatnya sama sekali tidak mengikat. Berikut masalah yang berkaitan dengan karir di SD :
1.    Tidak memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan
2.    Tidak memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir
3.    Tidak memahami relavansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian dan keterampilan  bidang pekerjan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
4.    Tidak memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan social ekonomi.
5.    Tidak dapat membentuk pola-pola karir yang berkaitan dengan kecenderungn arah karir. Apabila peserta didik bercita-cita menjadi seorang guru, maka ia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan krir keguruan tersebut
6.    Belum memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
7.      Merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan setelah tamat sekolah, karena keluarga tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah

B.     JENIS PERMASALAHAN KARIR DI SMP

Bimbingan dan konseling karir di SLTP merupakan proses bantuan yang diberikan oleh konselor sekolah kepada siswa dalam rangka pemberian informasi karir dan pekerjaan sehingga muncul kesadaran pada diri siswa untuk memilih pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki. Masalah karir yang beruhubangan dengan SMP :
1.      Belum memahami lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan diri para siswa
2.      Belum mampu membina kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada diri pribadi siswa.
3.      Kurangnya pengenalan tentang berbagai jenis sekolah lanjutan dan memahami cara memilih jurusan yang cocok dengan kemampuan seperti SMA/SMK/MA
4.      Belum mengenal berbagai jenis pekerjaan.
5.      Merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan setelah tamat sekolah, karena keluarga tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah
6.      Keluarga menentang dalam memilih sekolah atau jurusan
7.      Takut tidak diterima masuk jurusan atau sekolah yang diinginkan
Bimbingan dan konseling karir di SMP merupakan kelanjutan dari bimbingan karir dan konseling karir di SD, melalui guru pembimbing siswa mendapatkan berbagai informasi tentang karir sehingga dapat membina sikap dan apresiasinya terhadap jenis pendidikan, jenis pekerjaan, dan menelusuri hubungan antara kerja dan waktu luang, memperluas minat kerja, serta memberikan berbagai informasi tentang pekerjaan sehingga memunculkan kesadaran siswa untuk menentukan pilihan pekerjaannya dimasa datang sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

C.    JENIS PERMASALAHAN KARIR DI SMA

Pelajar di sekolah menengah atas akan sampai pada tingkat kematangan karir yang berbeda (lancar atau tidak lancar), maka  aktivitas bimbingan karier harus memiliki penekanan yaitu: mendorong perkembangan karier, menyediakan perlakuan, dan membantu penempatan (mengacu kepada perpindahan pelajar ketingkat pendidikan selanjutnya atau kehidupan pekerjaan).
Kegiatan bimbingan karier pada sekolah menengah harus bisa mengantar setiap pelajar untuk menanggulangi tugas perkembangan menuju perkembangan karier, dan membimbing pelajar kepada kreasi dan prestasi dari seperangkat pilihan dan rencana yang akan di tetapkan. Penekanan penekanan utama dalam aktivitas aktivitas bimbingan karier untuk berbagai individu haruslah didasarkan pada intensitas perencanaan, kesiapan berpartisipasi dalam kehidupan sebagai pribadi yang independent, dan keterarahan individu-individu kepada tujuan. Masalah bimbingan karier di SLTA:
1.      Tidak mampu menganalisis kompetensi pribadi yang dimiliki dengan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk pilihan-pilihan karier dan mengembangkan rencana-rencana untuk memperkuat keterampilan bila di perlukan
2.      Kurang memiliki tanggung jawab dalam perencanaan karier dan konsekuensi- konsekuensinya.
3.      Tidak siap untuk memenuhi syarat bagi taraf memasuki pekerjaan-pekerjaan dengan mengambil mata pelajaran yang sesuai, dengan pendidikan kooperatif, atau dengan latihan-latihan dalam jabatan.
4.      Tidak siap untuk memenuhi syarat bagi pendidikan pasca sekolah lanjutan dengan mengambil mata pelajaran yang diperlukan oleh tipe program dan lembaga yang diinginkan (perguruan tinggi,perdagangan, atau perusahaan)
5.      Tidak mampu mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan penggunaan efektif waktu luang.
6.      Belum memiliki pilihan perguruan tinggi tertentu, jika setelah tamat tidak masuk dunia kerja
7.      Ragu-ragu apakah sekolah atau jurusan yang dipilih sudah tepat atau belum
8.       

D.    JENIS PERMASALAHAN KARIR DI SMK

Posisi layanan bimbingan karier di SMK hendaknya mampu membantu siswa menyelesaikan tugas perkembangannya di bidang karier yang berada pada tahap eksplorasi.  Posisi layanan bimbingan karier di SMK adalah membantu siswa mencari dan menemukan bidang karier yang cocok dengan dirinya. Tujuan bimbingan karier di SMK adalah untuk  membantu atau memfasilitasi perkembangan individu (siswa). Berikut pemaparan mengenai permasalahan karir pada siswa SMK :
1.               Kurangnya pemahaman tentang dirinya, terutama potensi dasar (bakat, minat, sikap, kecakapan, dan cita-cita) yang terkait dengan dunia kerja yang akan dimasukinya kelak. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karier amat dipengaruhi oleh kemampuan individu memahami dan menilai potensi dasar yang dimilikinya. Oleh karena itu, maka setiap siswa perlu dibantu untuk memahami potensi dasar dirinya, sehingga menentukan pilihan atau mengambil keputusan yang sesuai dengan dunia kerja pilihannya itu.
2.               Kurangnya kesadaran nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya, sehingga menumbuhkan sikap negatif terhadap dunia kerja. Sikap negatif berarti bahwa individu tidak mau bekerja dalam bidang pekerjaan apa pun dan tidak sesuai dengan norma agama yang dianutnya
3.               Kurangnya pengetahuan mengenai lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta pemahaman jenis-jenis pendidikan dan/atau pelatihan yang diperlukan untuk mengembangkan karier dalam bidang pekerjaan tertentu. Melalui pengetahuan dan pemahaman tersebut individu terdorong untuk membentuk identitas karier dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan yang dituntut, lingkungan pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
4.               Tidak dapat menemukan dan mengatasi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh faktor diri dan lingkungannya.
5.               Tidak mampu merencanakan masa depan, yaitu tadak mampu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi.
6.               Tidak mampu membentuk pola-pola karier yang berhubungan dengan kecenderungan arah karier. Misalnya, apabila seorang siswa bercita-cita menjadi pemandu wisata, dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karier kepariwisataan.
7.               Kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang dunia kerja
8.               Belum memiliki pilihan perguruan tinggi tertentu, jika setelah tamat tidak masuk dunia kerja
9.               Ragu-ragu apakah sekolah atau jurusan yang dipilih sudah tepat atau belum
10.           Takut akan mengalami kegagalan dalam memilih pekerjaan
11.           Keadaan tubuh yang kurang cocok dengan pekerjaan yang diinginkan

















BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Fenomena dalam melanjutkan atau memilih program studi  dan memilih pekerjaan menunjukkan bahwa peserta didik tamatan SMP/MTs yang memasuki SMA/MA dan SMK, dan tamatan SMA/MA dan SMK yang memasuki perguruan tinggi belum semuanya didasarkan atas peminatan peserta didik yang didukung oleh potensi dan kondisi diri secara memadai sebagai modal pengembangan potensi secara optimal, seperti kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kondisi fisik serta sosial budaya dan minat karir mereka. Akibatnya perkembangan mereka kurang optimal, tidak seperti yang diharapkan. Oleh sebab itu, pengarahan lebih awal dalam peminatan, khususnya dalam penyiapan penempatan dan penyaluran untuk kelanjutan studi dan pekerjaan yang sesuai dengan potensi dan kondisi yang ada pada diri peserta didik serta lingkungannya perlu segera dilakukan. Dalam rangka peminatan peserta didik sejak SD/MI dan SMP/MTs, sampai dengan SMA/MA dan SMK diperlukan adanya pelayanan bimbingan dan konseling secara profesional yaitu bimbingan konseling karir

Dengan Layanan Bimbingan Karir yang sudah diberikan diharapkan siswa dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian serta dapat mengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas, yang mugkin lebih cocok bagi mereka, selanjutnya diharapka siswa dapat menemukan karir dan melaksanakan karir yang efektif serta memberikan kelayakan hidup. Sehingga dengan adanya bimbingan dan konseling karir diharapkan peserta didik memiliki tingkatan sekolah dan aspek peminatan seperti tabel 1.


Tabel  1

Tingkatan dan Aspek-Aspek Peminatan

Tingkat
Peminatan
Peminatan Akademik
Peminatan Kejuruan
Peminatan Studi
Lanjutan
1. Peminatan
di SD/MI
2. Peminatan
di SMP/MTs
3. Peminatan
di SMA/MA
4. Peminatan
di SMK
5. Peminatan
Pasca SMA/
MA/SMK
Meminati semua mata
pelajaran
Meminati semua mata
pelajaran
Meminati kelompok
mapel, lintas mapel,
dan pendalaman
mapel.
Meminati mapel
program keahlian,
lintas mapel program
keahlian, dan
pendalaman mapel
program keahlian
Bekerja atau kuliah
sesuai dengan pilihan
mapel, lintas
mapel/kejuruan dan
pendalaman mapel di
SLTA
Pemahaman awal
tentang pekerjaan/karir
Pemahaman tentang
pekerjaan/karir dan
kemungkinan bekerja
Pemahaman definitif
tentang pekerjaan/karir
dan arah pelaksanaan
pekerjaan/karir
Arah definitif tentang
pelaksanaan
pekerjaan/karir (jenjang
operator)
Arah pekerjaan/karir
(jenjang teknisi/analis,
profesi, atau ahli)
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
Program Khusus
bidang studi
IPA/IPS/BHS
Prodi Khusus
Bidang Kejuruan
Fakultas dan
Prodi di PT












DAFTAR PUSTAKA

-          Walgito,Bimo.2010.Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir ).
          Yogyakarta:Penerbit Andi
-          Awalya dkk.2013.Bimbingan dan Konseling.Semarang.Unnes Press.
-          Badan PSDMP dan PMP Kementrian Pendidikan danKebudayaan.2013.
          Pedoman Peminatan Peserta Didik. Jakarta:Depdikbud.

2 komentar:

  1. Casinos | Dr.MD.com
    Casino. Casino is the finest 용인 출장마사지 hotel 밀양 출장안마 and casino in Las Vegas. It offers a friendly 경산 출장샵 atmosphere, a gambling 김포 출장마사지 floor, and a wide variety of games, 전주 출장마사지 from roulette to

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, makasih ya kak

    BalasHapus